Mungkin 2004 atau 2005
Saat itu Taman Bungkul masih merupakan taman tak terawat
Sunyi dipagi, seringkali.
Rame disore, anak-anak bermain bola
Dulu sebelum Bu Risma merenovasinya menjadi taman terindah se-asia
Saya sering duduk-duduk dengan earphone ditelinga.
Duduk
Merenung
Mencari ketenangan
Ketika itu, Taman terpopuler di jalan terpopuler di Surabaya itu bukanlah destinasi favorit seperti saat ini
Dulu
Jangan bermimpi mendapatkan gelar terindah se-asia
Bu Risma yang mengubah semuanya.
Senang?
Ya warga Surabaya pada umumnya senang dengan Taman Bungkul sekarang
Semua Orang?
Tidak...
Saya salah satu yang tidak suka perubahan ini
Nyaris tak pernah lagi saya merenung disana
Taman terindah se-asia itu telah menjadi tempat yang ramai dan berisik
Seolah semua orang Surabaya mengunjungi taman itu.
Tak ada lagi keheningan dan kekhusyukan untuk merenungi hidup.
Mempertanyakan suratan takdir.
Merajut asa masa depan.
Saya Rindu Taman Bungkul yang sepi dan sunyi dulu.
Kesunyian yang menemani masa remaja saya
Terkadang, keindahan tak selalu membawa kebahagiaan
Mungkinkah kembali seperti dulu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar